Thursday, December 6, 2012

Pola Pengembangan Paragraf Induktif - Deduktif


Pola Pengembangan Paragraf Induktif – Deduktif

1.         Pola Pengembangan Paragaf Induktif
Paragraf induksi adalah paragraf yang dikembangkan mulai dengan hal-hal yang khusus  ke hal-hal yang umum. Paragraf induktif kalimat utamanya berada di akhir paragraf. Pola pengembangan paragraf induktif dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :
a.         Generalisasi
Penalaran secara generalisasi dilakukan dengan mengemukakan hal-hal khusus lalu menarik simpulannya secara umum.
Contoh :

Untuk membuat sebuah software atau aplikasi yang  berguna atau bermanfaat, diperlukan penelitian serta pengamatan mengenai aplikasi atau software yang akan dibuat. Selain itu agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuataannya, ketelitian dan penggunaan logika  merupakan faktor utama. Jangan terlalu terburu-buru dalam membuat suatu aplikasi sehingga ketika program dijalankan kesalahan besar dapat dihindari dan aplikasi dapat digunakan. Jadi, untuk membuat suatu software atau aplikasi kita harus sabar dan teliti dalam membuatnya.
Merah            : Hal-hal Khusus
Hijau              : Simpulan secara umum

b.        Analogi
Paragraf yang dikembangkan dengan membandigkan dua atau lebih benda yang dianggap memiliki kesamaan kemudian menarik kesimpulan.
Contoh :
Perumus kebijakan sama halnya dengan burung Beo. Seekor hewan yang unik dan elit, yang apabila disuruh mengucapkan kalimat apa saja bisa, tapi tidak mampu melakukan apa yang diucapkan, begitupula dengan para perumus kebijakan yang nyeleweng, hanya dapat mengucap tanpa mampu berbuat.
Merah            : perbandingan antara dua hal yang berbeda, yang mengandung persamaan
Hijau              : Penarikan kesimpulan

c.         Kausalitas
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.
·           Sebab-akibat, panalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya A mengakibatkan B.
Contoh:
Masyarakat lebih suka menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum, sehingga jalanan pun semakin macet seiring bertambahnya jumlah kendaraan.
Merah    : Sebab
Hijau       : Akibat
·           Akibat-sebab, dalam pola ini kita memulai dengan peritiwa yang menjadi akibat.peristiwa itu kita analisis untuk mencari penyebabnya.
Contoh :
Siti mendapatkan nilai yang tidak memuaskan pada ulangan fisikanya. Bagaiman tidak, saat pelajaran fisika Siti sering tidur dan dirumah dia tidak pernah belajar fisika. Ditambah lagi dengan masalah pribadinya yang membuat dirinya depresi.
Merah    : Akibat
Hijau       : Sebab
·           Sebab- akibat, akibat-akibat, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat 2. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Contoh :
Es di kutub utara semakin mencair. Mencairnya es di kutub utara ini ternyata menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Karena permukaan air laut naik maka pulau-pulau yang rendah dan daerah sekitar pantai menjadi tenggelam. Akibatnya luas daerah pulau semakin mengecil.
Merah    : Sebab
Hijau       : akibat

2.        Pola Pengembangan Paragaf Deduktif
Penalaran deduktif menyampaikan hal-hal umum terlebih dahulu, lalu berangsur-angsur menjelaskan hal-hal khusus. Pola pengembangan paragraf deduktif dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :
a.         Silogisme
Pada silogisme terdapat dua premis (pernyataan) dan satu simpulan. Kedua premis itu adalah premis umum (mayor) dan khusus (minor).
Rumus Silogisme :
PU     : Semua A = B
PK      : C = A
S        : C = B
Contoh :
PU : Semua siswa SMAN 1 Taman wajib mengikuti UAS.
                          A                                              B
PK : Yunita adalah siswa SMAN 1 Taman.
            C                                A

S  : Yunita wajib mengikuti UAS.
            C                                B         

b.        Silogisme Negatif
Silogisme negatif adalah sebuah silogisme yang salah satu premisnya bersifat negatif. Jika salah satu premisnya negatif, simpulannya juga negatif. Dalam silogisme negatif biasanya digunakan kata ‘tidak’ atau ‘bukan’.
Contoh :
PU : Warga kota Paris tidak boleh melanggar hukum.
                            A                                          B
PK : Francois adalah seorang warga kota Paris.
            C                                A
S   : Francois tidak boleh melanggar hukum.
            C                                B         

c.         Entimem
Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Dari sebuah silogisme dapat dibuat entimemnya. Demikian pula sebaliknya, dari sebuah entimem dapat disusun silogisme.
Rumus :
C = B                         karena             C = A
Contoh :
PU : Semua tindakan kriminal adalah melanggar hukum.
                      A                                                B
PK : Membunuh adalah tindakan kriminal.
            C                                       A
K   : Membunuh adalah melanggar hukum.
            C                                  B       
Entimem :
Membunuh adalah melanggar hukum karena itu merupakan tindakan kriminal
    C                                 B                                    C                           A

Wednesday, December 5, 2012

Kimia dan Fotografi Hitam Putih


MESKIPUN film warna sudah menjadi bagian keseharian dalam dunia fotografi, namun era film hitam putih belum akan menjadi film langka yang perlu dilindungi.

Menyelusuri foto hitam putih, kita harus berterima kasih kepada para bapak bangsa Indonesia yang sejak awal abad ke-20 ini telah mengantarkan sampai Indonesia merdeka. Mereka mengimpikan, bagaimana sejarah bangsa Indonesia dapat diabadikan dan dikenang kembali ribuan tahun kemudian. Tentu kita akan sangat kecewa kalau apa yang diimpikan ternyata hanya dalam bilangan bulan, foto-foto perjuangan dan bersejarah masa lalu dan masa kini, mudah berubah menjadi kuning dan buram.
Pada proses cuci dan cetak film hitam putih, ternyata ada reaksi yang pernah/sedang kita pelajari, yakni reaksi oksidasi dan reduksi. Bagaimanakah reaksi tersebut terjadi?

Film hitam putih maupun kertas foto mengandung partikel-partikel perak bromida, AgBr yang tersebar pada lapisan tipis film/kertas foto. Apabila film/kertas foto terkena cahaya, akan terjadi reaksi :
AgBr → AgBr*

Tanda * menyatakan AgBr tereksitasi oleh cahaya. Apabila film yang telah digunakan dan terkena cahaya tersebut dicuci dalam larutan pengembang (
developer), akan terjadi reaksi :

2AgBr*(s)C6H6O2(aq) → 2Ag(s) + 2HBr (aq)C6H4O(aq)

Cairan pengembang C6H6O2 dalam bahasa kerennya disebut hidrokuinon, dalam hal ini bertindak sebagai zat pereduksi. Jadi dalam reaksi itu terjadi proses reaksi redoks.

Oksidasi : C6H6O2(aq) → C6H4O(aq)2H+(aq) 2e-
Reduksi  : 2Ag2e→ 2Ag (s)

Di samping hidrokuinon, dalam larutan pengembang perlu ditambahkan metol (N-metil-p-aminofenol sulfat). Metol berfungsi sebagai zat superaditif, yang efeknya tidak dapat digantikan dengan memberikan jumlah yang berlebih pada hidrokuinon yang sudah ada. Metol ini bertindak sebagai zat pereduksi juga. Aktivitas hidrokuinon dapat dipacu dengan menambahkan sedikit phenidone (1-phenyl-3-pyrazolidinone). Karena larutan pengembang/
developer ini bekerja efektif pada lingkungan basa, maka kita perlu mencampurkan larutan potasium karbonat (atau sodium karbonat) sebagai aktivator untuk memperoleh lingkungan basa dengan pH pH 9,5 - 10,5; larutan sodium sulfit, sebagai pengawet dan potasium bromida sebagai restainer.

Cara kerja cetak film hitam putih
Film dipasang di bawah enlarger, lalu cahaya 100 watt dinyalakan. Akan tampak bayangan film itu di atas kertas. Kalau bayangan itu sudah tepat, matikan lampu dan ganti kertas dengan kertas cetak foto. Nyalakan kembali lampu selama sekian detik. Kertas foto kemudian dicelupkan pada larutan pengembang selama beberapa menit. Angkat, kemudian ganti celupkan ke dalam larutan stop batch untuk menghentikan reaksi.
Selanjutnya kertas foto itu dicelupkan pada larutan fixer, lalu kertas foto dibilas dengan air mengalir. Jadilah sebuah foto yang indah, yang kualitasnya bergantung pada lama pencahayaan, jauh dekatnya film dengan kertas foto, waktu pencelupan, kualitas kertas foto, usia pakai cairan, pembilasan, dan sebagainya, termasuk keterampilan operatornya.

Proses penetralan
Setelah film dicelupkan pada larutan pengembang, maka tahap berikutnya adalah tahap penghentian reaksi sekaligus menetralkan sifat basa yang berasal dari larutan pengembang. Caranya dengan mencelupkan kertas/film pada larutan asam asetat yang telah diberi larutan sodium sulfat untuk mencegah adanya efek swelling. pH larutan dijaga pada kondisi 4 - 5,5.

Proses fiksasi
Proses fiksasi ini menggunakan cairan yang disebut fixer (sodium tiosulfat), bertujuan melarutkan perak bromida yang tidak tereduksi menjadi perak (kalau tidak dihilangkan, jika kertas foto terkena cahaya, akan timbul bayangan hitam tambahan. Pada proses ini terjadi reaksi :
AgBr + 3 Na2S2O Ag(S2O3)3 5- + 6Na+ + Br-

Proses pembilasan
Tahap akhir setelah fixing adalah pembilasan dengan guyuran air mengalir supaya terbentuk bayangan yang permanen. Proses pembilasan ini bertujuan membuang kompleks perak tiosulfat dan ion tiosulfat. Jika ion tiosulfat masih tertinggal pada film/kertas foto, maka zat ini akan bereaksi dengan perak yang sudah terbentuk foto/gambar, sehingga bayangan foto akan menjadi kecoklatan/kekuningan karena akan terbentuk noda-noda perak sulfida. Jadi pembilasan dengan air yang mengalir itu sangat perlu supaya kualitas foto/gambar menjadi prima.
S2O2- + 2 Ag0  SO2- + Ag2S


Tentu saja masih banyak keterampilan yang menunjang agar proses cuci cetak film hitam putih menjadi lebih indah, apalagi bila ditunjang dengan pengetahuan kimia untuk meramu zat pengembang/developer yang cocok dan mengontrol proses-proses yang terjadi.

(Markus G Subiyakto, alumnus Jurusan Kimia FMIPA UI )
Sumber : Encarta Reference Library,2005
Kimia dan Kecakapan Hidup Kelas XII  Penerbit Ganeca Exact
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com