Saturday, September 14, 2013

Unsur Intrinsik Cerpen (Nggak Tahu Malu)

UNSUR INTRINSIK CERPEN

1.        Judul                   : Nggak Tahu Malu

2.        Tema                   : Berburuk Sangka

3.        Penokohan          :
a)   Wanita muda
v Berprasangka buruk
“Dengan senyum dan tawa kecil yang agak gugup, pria tua itu pun mengambil kue terakhir dan memotongnya menjadi dua lalu memberikan satu bagian kepada wanita itu. “Nggak tahu malu!” kembali ia mengomel dalam hatinya dengan raut wajah yang kecut dan agak marah.Tiba-tiba terdengar pengumuman dari petugas bandara bahwa pesawat yang akan ditumpangi wanita itu telah datang dan seluruh penumpang dipersilakan segera menaiki pesawat. Wanita itu pun segera mengemasi barang barangnya tanpa sedikit pun menghiraukan si pencuri kue itu.”
b)   Pria tua
v Baik hati

“Kalau kueku ada di sini,” dia bergumam dengan napas yang agak sesak, “berarti kue yang tadi kumakan adalah kue pria tua itu dan dia berbaik hati berbagi denganku”
v Dermawan

“Dengan senyum dan tawa kecil yang agak gugup, pria tua itu pun mengambil kue terakhir dan memotongnya menjadi dua lalu memberikan satu bagian kepada wanita itu.”

4.        Latar                   :
a)      Waktu
v Petang
Suatu petang, seorang wanita muda sedang duduk di ruang tunggu bandara yang tak terlalu ramai.”
b)     Latar
v Ruang tunggu bandara
“Suatu petang, seorang wanita muda sedang duduk di ruang tunggu bandara yang tak terlalu ramai.”
v Toko buku
“ia pun berjalan-jalan, masuk ke sebuah toko buku dan membeli novel, favoritnya.”
v Dalam pesawat
“Setelah berada di dalam pesawat, ia pun duduk dengan santai dan melanjutkan membaca novelnya.”
c)      Suasana
v Tak terlalu ramai
“Suatu petang, seorang wanita muda sedang duduk di ruang tunggu bandara yang tak terlalu ramai.”
v Menjengkelkan
“Lagi-lagi, pria tua itu pun mengambil satu kue dan memakannya.“Kalau saja aku sedang tak berbaik hati, sudah kupanggil polisi bandara yang sedang berjaga itu agar laki-laki tua taktahu diri ini ditahan,” gumam wanita itu kesal dan sedikit marah.”

5.        Sudut Pandang   :
Sudut pandang orang ketiga serba tahu. Karena penulis ada diluar cerita dan tak terlibat dalam cerita. Penulis menampilkan para tokoh dengan menyebut namanya atau kata ganti “dia”, dan penulis mengetahui segala hal tentang tokoh, peristiwa, tindakan, termasuk motif.

6.        Alur                     :
a)      Perkenalan
“Suatu petang, seorang wanita muda sedang duduk di ruang tunggu bandara yang tak terlalu ramai. Jenuh menunggu, ia pun berjalan-jalan, masuk ke sebuah toko buku dan membeli novel, favoritnya. Sebelum kembali ke tempat duduknya, ia pun menyempatkan membeli sekantung kue. Selang satu kursi di sebelah kanan tempat duduk wanita itu, duduk seorang pria tua berkacamata dengan tongkat kayu tergenggam erat di tangannya.  Setelah tersenyum basa-basi kepada pria tua itu, ia pun duduk dan langsung asyik membaca novel yang baru dibelinya. Tanpa menghiraukan apa pun yang terjadi di sekitarnya, sebagaimana layaknya kebanyakan sikap orang metropolitan. Wanita itu terus membaca dan membaca.”
b)     Konflik
“Setelah beberapa menit, ia mulai terganggu ketika pria tua itu mengambil satu kue dari kantung yang diletakkan di kursi di antara mereka, lalu memakan kue itu dengan nikmatnya.”
c)      Konflik berkembang
“Mulanya,wanita itu tak menghiraukannya sambil terus membaca buku dan mengambil satu kue serta memakannya. Tapi apa yang terjadi? Pria tua itu pun kemudian mengambil lagi satu kue sambil tersenyum lalu memakannya.Karena tak mau ambil pusing dan membuat keributan, wanita itu tetap membiarkannya sambil terus membaca, memakan kue,dan sekali-kali melihat jam yang tergantung di dinding ruang tunggu. Lagi-lagi, pria tua itu pun mengambil satu kue dan memakannya.”
d)     Klimaks
“Kalau saja aku sedang tak berbaik hati, sudah kupanggil polisi bandara yang sedang berjaga itu agar laki-laki tua taktahu diri ini ditahan,” gumam wanita itu kesal dan sedikit marah. Setiap satu kue diambil dan dimakannya, pria tua itu pun mengambil satu kue dan memakannya hingga tibalah saat ketika tinggal satu kue tersisa dalam kantung. Wanita itu membiarkannya karena penasaran dan mencoba ingin tahu apa yang akan dilakukan pria tua itu. Dengan senyum dan tawa kecil yang agak gugup, pria tua itu pun mengambil kue terakhir dan memotongnya menjadi dua lalu memberikan satu bagian kepada wanita itu. “Nggak tahu malu!” kembali ia mengomel dalam hatinya dengan raut wajah yang kecut dan agak marah.”
e)      Solusi
“Wanita itu pun segera mengemasi barang barangnya tanpa sedikit pun menghiraukan si pencuri kue itu. Ia bergegas menuju pesawat. Setelah berada di dalam pesawat, ia pun duduk dengan santai dan melanjutkan membaca novelnya. Sesaat setelah pesawat lepas landas, tanpa sengaja ia memegang tas kecil yang dibawanya dan dengan sangat terkejut mendapati sekantung kue di dalamnya. Itu adalah kue yang dibelinya di bandara. “Kalau kueku ada di sini,” dia bergumam dengan napas yang agak sesak, “berarti kue yang tadi kumakan adalah kue pria tua itu dan dia berbaik hati berbagi denganku.” Terlambat untuk minta maaf. “Ah, ternyata sayalah si pencuri kue itu.”

7.        Amanat               :
Janganlah berprasangka buruk kepada seseorang atau sesuatu yang sebenarnya tidak tau pasti atau tidak tau jelas akan kebenarannya karena efek dari suudzon itu sendiri sangatlah dahsyat.
Buruk sangka (suudzon) kepada orang lain yang orang itu juga tidak mengerti permasalahannya, maka akan dapat menimbulkan fitnah.

1 comment:

  1. Slots & Live Casino – DrMCD
    It's 삼척 출장마사지 time to play at a real casino and win 전라북도 출장마사지 a jackpot! Slots & Live Casino are 서산 출장샵 offering new players an extraordinary collection 세종특별자치 출장안마 of 김제 출장샵 slots and live games!

    ReplyDelete

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com